Mataram (ANTARA) - Jumlah peserta program prakerja di seluruh Indonesia sejak digulirkan pada 2020 hingga 2023 ini tercatat sebanyak 17,6 juta orang.
"Sampai dengan saat ini jumlah peserta prakerja itu ada 17,6 juta orang di seluruh Indonesia," kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari disela-sela Temu Alumni Kartu Prakerja di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu.
Ia mengatakan dari 17,6 juta yang telah terdaftar dan mengikuti program prakerja dan 40 persen masih menganggur dan selebihnya sudah memiliki pekerjaan.
"Berdasarkan hasil survei mereka yang mengikuti program pelatihan prakerja sudah bekerja," ujarnya.
Sementara untuk jumlah anggaran yang dialokasikan untuk 17,6 juta peserta program prakerja itu, pemerintah pusat telah menggelontorkan anggaran mencapai Rp63 triliun.
Anggaran ini dipakai untuk biaya pelatihan, insentif mencari kerja, dan insentif survei evaluasi.
Untuk tahun 2023, kata Puspa, pemerintah kembali melaksanakan program prakerja, dengan sasaran peserta sebanyak 1 juta orang. Sedangkan jumlah anggaran yang dialokasikan untuk program ini sebesar Rp4,6 triliun.
Anggaran Rp4,6 triliun tersebut, masing-masing orang akan mendapatkan manfaat sebesar Rp4,2 juta berupa bantuan biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta, insentif pasca-pelatihan Rp600.000 yang diberikan sebanyak satu kali, serta insentif survei sebesar Rp100.000 untuk dua kali pengisian survei.
"Program ini diaudit oleh BPK, BPKP, dan dipantau KPK," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jumlah peserta prakerja di Indonesia capai 17,6 juta orang
Jumlah peserta program prakerja capai 17,6 juta orang
Sabtu, 2 September 2023 19:30 WIB