Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memberikan pelatihan dan pendampingan hingga bantuan modal usaha untuk warga penyintas gempa di perumahan relokasi sebagai upaya meningkatkan perekonomian warga yang selama ini mengandalkan hidup dari sektor pertanian.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Jumat, mengatakan untuk program pemulihan ekonomi warga penyintas gempa di perumahan relokasi tahap I dan II sudah dilakukan dinas terkait mulai dari pelatihan dan pembinaan bagi mereka yang ingin menjadi pelaku UMKM.
"Kami akan menciptakan pelaku usaha baru dengan produk unggulan yang dapat dikembangkan di wilayahnya masing-masing, sehingga bahan baku untuk diolah merupakan bahan yang mudah didapat," katanya.
Pihaknya sudah meminta Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Dikoperindag) Cianjur dan dinas terkait lainnya untuk menciptakan peluang usaha bagi warga penghuni perumahan relokasi yang selama ini minim pengetahuan tentang dunia usaha selain bertani.
Pihaknya selama ini menargetkan sebanyak 10 ribu pelaku UMKM baru di Cianjur akan mendapat berbagai kemudahan dalam menjalankan usahanya termasuk bantuan modal mulai dari ratusan ribu rupiah sampai Rp10 juta per orang, sehingga mereka dapat mengembangkan usahanya.
"Kami juga menyiapkan pasar bagi mereka dengan menggelar bazar UMKM rutin di pusat kabupaten hingga pusat kecamatan dan ritel moderen serta lobi hotel, sehingga produk mereka dapat dikenal kalangan luas terutama wisatawan," katanya.
Khusus di perumahan relokasi di Kecamatan Mande, pihaknya akan membangun pasar sebagai pusat perekonomian warga karena lokasinya yang jauh dari pusat kecamatan dan kabupaten, termasuk membuat jalur angkutan umum sebagai penunjang dengan rute sampai ke pusat kabupaten."Pemerintah daerah akan selalu membantu dan mendampingi warga penyintas sampai perekonomian mereka kembali pulih, sehingga mereka betah tinggal di perkampungan yang baru tanpa kesulitan dalam mengembangkan usaha untuk menafkahi keluarga," katanya.
Sementara warga di perumahan relokasi di Kecamatan Cilaku, mengatakan masih mengandalkan hidup dari hasil pertanian di kampung asal mereka di Kecamatan Cugenang karena belum memiliki keahlian lain termasuk beralih menjadi pelaku usaha.
"Menjadi pelaku usaha harus memiliki keahlian dan pengalaman termasuk modal, kami masih menunggu kalau ada pelatihan dan bantuan modal kami ikut, sekarang masih mengandalkan hidup dari hasil kebun di kampung asal," kata warga perumahan relokasi Cilaku, Adi Adhari.