Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca berawan hingga cerah berawan menyelimuti daratan mayoritas kota besar di Indonesia.
"Aktivitas gelombang ekuator menunjukkan kecenderungan peningkatan aktivitas konvektif," kata Prakirawan BMKG Dendi Rona Purnama di Jakarta, Rabu.
Aktivitas konveksi itu membentuk awan karena adanya pemanasan permukaan oleh matahari yang membuat suhu udara permukaan menjadi lebih tinggi, sehingga beratnya menjadi lebih ringan dibandingkan sekitarnya dan udara akhirnya bergerak naik.
Udara yang bergerak naik tersebut, lalu mendingin dan membentuk awan yang menyelimuti daratan dari paparan sinar matahari.
Aktivitas konveksi itu terjadi di Samudera Hindia sebelah barat Aceh, Laut Andaman, pesisir barat Aceh, hingga Samudera Hindia sebelah barat Sumatera Barat.
Kemudian, sebagian besar wilayah Sumatera bagian utara dan juga tengah, lalu berlanjut ke daerah Riau, Kepulauan Riau. Lalu, daerah Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Adapula pada wilayah pesisir selatan Banten sampai Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, kemudian Gorontalo, Sulawesi Utara.
Faktor pembentukan awan itu juga dipengaruhi oleh pertemuan angin atau konvergensi. Daerah pertemuan angin memicu pengangkatan udara menjadi awan.
Daerah pertemuan angin atau konfluensi terpantau dari laut Arafuru hingga Laut Banda, Laut Flores hingga Laut Jawa, Laut China Selatan, dari Samudera Hindia selatan NTT hingga selatan Jawa, dan laut Andaman.
Di Pulau Jawa, prakiraan cuaca berawan hingga cerah berawan berpotensi terjadi di semua wilayah mulai dari Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Langit berawan hingga cerah berawan selimuti kota-kota besar Indonesia