"Saya kira pemerintah memang serius ya untuk mengatasi polusi udara di Jabodetabek ini. Selain (mendorong) supaya banyak menggunakan kendaraan umum, dan mendorong masyarakat agar menggunakan kendaraan listrik," kata Wapres kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Selain itu, kata Wapres, pemerintah membuat ruang-ruang terbuka hijau.l guna mengurangi polusi dari kendaraan.
"Sebab polusi yang paling besar itu kan dari kendaraan. Dan (agar) terus dikaji hal-hal yang mungkin bisa lebih baik lagi," kata Wapres.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan perlu mendorong sistem kerja hibrida untuk mengurangi polusi udara di Jabodetabek, yang dalam sepekan terakhir masuk ke kategori sangat buruk.
"Jika diperlukan, kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working, work from office, work from home mungkin. Saya tidak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini, apakah (jam kerja) 7-5, 2-5, atau angka yang lain," kata Jokowi saat memulai rapat terbatas tentang polusi udara di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.
Jokowi mengatakan kualitas udara di Jabodetabek selama sepekan terakhir sangat buruk.
Pada Sabtu (12/8), kualitas udara di DKI Jakarta berada di angka 156 atau masuk kategori tidak sehat. Menurut Jokowi, kemarau panjang hingga penggunaan sumber energi dari batu bara menjadi faktor penyebab buruknya kualitas udara di Jabodetabek.
"Kemarau panjang selama tiga bulan terakhir yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi serta pembuangan emisi dari transportasi dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur," katanya.
Dalam jangka pendek, dia pun memerintahkan kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L) terkait untuk melakukan intervensi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres: Pemerintah serius atasi polusi udara Jabodetabek