Hal itu setidaknya terlihat dari beberapa penghargaan yang diraih, seperti Penerbit terfavorit ajang penghargaan Bumi Fiksi Choice Award dua tahun beruntun (2021-2022) dan Buku Wattpad Terfavorit (2021 dan 2022) pada ajang yang sama.
Lebih jauh ia mengatakan berdasarkan insight di akun Instagram, Twitter, dan Tiktok AKAD maupun para penulisnya, pengikut akun di platform tersebut berusia 13—17 tahun sebanyak 35 persen dan 18—24 tahun sebanyak 50 persen.
"Artinya, 85 persen pengikut kami adalah anak-anak Gen-Z. Itu sebabnya, sejak awal kami menyasar milenial dan Gen-Z," ujarnya.
Untuk menaklukkan para pembaca di generasi tersebut, sejumlah strategi dan cara dilakukan pihaknya agar bisa terus tumbuh, di antaranya melalui monetisasi novel yang diterbitkan dengan membuat series di platform OTT (over the top) atau film, membuat merchandise karakter pada novel tersebut, hingga membuat lagu dan konser online.
Selain itu, untuk membuat pembaca setia, pihaknya membangun komunitas organik, menggunakan jasa Key Opinion Leader (KOL) dan influencer, serta menggelar kegiatan offline di sekolah hingga toko buku, termasuk menggelar aksi sosial. Tak lupa, kata dia, mendesain cover buku dengan estetik sesuai selera generasi milenial dan Z.
"Buku tidak hanya sebagai bahan bacaan, tapi juga sebagai alat untuk bisa masuk ke komunitas digital (bersosialisasi), kebutuhan konten sosial media, dan FOMO (fear of missing out) atau tidak mau ketinggalan tren," kata Andri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Psikolog ungkap alasan Gen Z bisa kreatif dan inovatif