Bandung (ANTARA) -
"Kita penurunannya mencapai sekitar tujuh persen untuk stunting, dari 26 persen menjadi 19 persen. Walaupun itu masih jauh dari target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni 14 persen, tapi Kota Bandung menjadi yang paling mampu menurunkan angka stunting di Jawa Barat," ujar Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna dalam keterangannya di Bandung, Rabu.
Baca juga: Ema Sumarna: Keluarga kunci utama tangani stunting
Ema menjelaskan penanganan stunting menjadi fokus dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) pada Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 14 Tahun 2023 tentang RPD.
"Perwal ini berkenaan dengan masalah tujuan, indikator sasaran, target, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan daya saing SDM. Di dalamnya mengakomodasi pemkot dalam menangani permasalahan stunting," katanya.
Ia optimis dengan panduan aturan yang ada dan melihat kinerja Pemkot Bandung tahun 2022, maka target 14 persen bisa diraih.
"Selama seluruh stakeholder bisa terintegrasi, berkontribusi untuk menurunkan angka stunting. Dari level kepemimpinan kota, kecamatan, sampai kelurahan bisa bersatu padu dengan kader yang ada di wilayah," ucapnya.
Ia memaparkan dari hasil analisis situasi di Kota Bandung, tak hanya Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) yang berperan dalam menurunkan angka stunting, tapi juga dinas lainnya seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan (Disdik).