Baru-baru ini Public Investment Fund atau Dana Investasi Publik (PIF) yang berada di bawah kendali Putra Mahkota Mohammed bin Salman akan mengambil alih saham mayoritas dari empat klub besar di liga domestik yaitu Al Nassr, Al Hilal, Al Ittihad dan Al Ahli.
Dengan kepemilikan PIF, keempat klub itu mempunyai dana besar untuk mendatangkan pemain-pemain berlabel bintang dalam setiap bursa transfer pemain yang berlangsung. Terlebih dengan aturan yang membebaskan penanaman investasi, keempat klub itu seakan tidak perlu merisaukan mengenai pelanggaran FFP yang kini tengah melilit sejumlah klub-klub besar Eropa diantaranya Paris Saint Germain (PSG).
Langkah ini juga merupakan satu gagasan besar untuk menumbuhkan pendapatan dari Saudi Pro League yang pada tahun ini memperoleh pendapatan sebesar 120 juta Dollar menjadi naik sebesar 480 juta Dollar pada tahun 2030. Sementara nilai liga diharapkan tumbuh menjadi sekitar 2,14 miliar Dollar AS pada tahun yang sama.
Projek Ambisius
Eksodus kedatangan pemain bintang ke liga ibarat pisau bermata dua. Memang secara segi komersial dan pendapatan liga dapat tumbuh pesat. Namun berkaca dari Liga China yang menerapkan strategi yang tak jauh beda dengan Arab Saudi kini seperti telah ditelan gelombang karena tidak mampu bersaing dengan liga-liga top Eropa. Bahkan pesona dari J-League atau Liga Jepang justru eksotis dengan mengandalkan pembinaan pemain-pemain home grown dan tata kelola liga yang tak kalah dibanding liga di Eropa.
Ekspansi sepak bola yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi tak ayal bisa menjadi bumerang yang dapat menyerang balik apabila tidak berbanding lurus dengan prestasi sepak bola tim nasional mereka. Ke depan Arab Saudi akan menjadi tuan rumah Piala Asia 2027 dan akan mencoba mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030.
Menarik untuk melihat yang akan terjadi dengan prospek jangka panjang dari kebijakan pemerintah Arab Saudi dalam mengurus tata kelola sepak bola dalam jangka lima hingga sepuluh tahun ke depan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Campur tangan pemerintah Arab Saudi dalam arus masuk pemain bintang