"Panjangnya pelatihan yang harus ditempuh menjadi keluhan calon pekerja migran yang akhirnya memilih berangkat secara instan, tanpa memikirkan dampak yang akan mereka dapatkan di negara orang," katanya.
Untuk mencegah maraknya warga Cianjur berangkat kerja ke luar negeri secara non prosedural dan menjadi korban TPPO, tambah Tohari, pihaknya menggencarkan sosialisasi hingga ke wilayah selatan, agar warga menempuh semua prosedur sebelum berangkat.
"Kami melibatkan aparat kecamatan dan desa, untuk mengimbau warga yang berminat bekerja keluar negeri memilih agen atau penyalur jasa tenaga kerja resmi dan negara tujuan yang tidak terlarang seperti Timur Tengah," katanya.
Baca juga: Pekerja migran asal Cianjur diselamatkan dari jaringan prostitusi di Dubai
Disnakertrans Cianjur tingkatkan pengawasan pekerja migran
Jumat, 14 Juli 2023 20:43 WIB