Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global mampu mencapai 2,8 persen pada tahun 2024.
“Kami perkirakan untuk tahun ini pertumbuhan ekonomi global bisa mencapai 2,7 persen, dan naik menjadi 2,8 persen tahun 2024, terutama pertumbuhan ekonomi global ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang yang diperkirakan akan lebih baik,” kata Perry di Jakarta, Senin.
Perry menjelaskan di tengah gejolak perekonomian global, pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan masih akan tetap bertumbuh dengan disokong pertumbuhan perekonomian negara-negara berkembang seperti India dan ASEAN-5.
India mengalami pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,8 persen pada 2023, dan diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan PDB hingga 6,2 persen pada 2024. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh faktor meningkatnya permintaan domestik yang cukup kuat di India.
Begitu juga dengan negara-negara ASEAN-5 yang mencakup Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. PDB negara ASEAN-5 tumbuh 5,1 persen pada 2023, dan diprediksi terus mengalami pertumbuhan 5,5 persen pada 2024.
Pertumbuhan yang sama juga terjadi pada raksasa ekonomi China sebesar 5,5 persen pada 2023, meskipun diprediksi mengalami penurunan 4,8 persen pada 2024.
“Ekonomi China juga tumbuh lebih tinggi sejalan dengan pembukaan kembali ekonomi pascapandemi COVID-19 yang makin luas, dan dengannya, mendorong permintaan domestik di samping juga kenaikan ekspor mereka,” ujarnya.
Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi negara maju justru diprediksi mengalami perlambatan dikarenakan ketatnya pasar tenaga kerja serta kondisi ketidakpastian pasar keuangan global dan penyelesaian debt ceilling AS yang tak kunjung usai.Hal itu mengacu pada perlambatan pertumbuhan PDB Amerika Serikat (AS) yang hanya tumbuh 0,9 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI proyeksikan pertumbuhan ekonomi global capai 2,8 persen pada 2024