Penganugerahan medali nomor jalan cepat 20 kilometer putra SEA Games 2023 sempat menarik perhatian publik Indonesia, karena penerangan untuk podium atlet hanya diterangi oleh lampu mobil lantaran terjadi mati listrik di tempat tersebut.
Namun pemenang medali emas jalan cepat asal Indonesia Hendro Yap, memilih untuk tidak mempermasalahkan hal itu, dan justru mendukung agar Kamboja bisa menyelenggarakan kegiatan olahraga yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang.
"Saya memaklumi, karena ini kan SEA Games pertamanya Kamboja ya. Jadi dia belajar. jadi bukannya kita menjatuhkan mereka, tapi kita harus support karena mereka masih perlu banyak perbaikan. Karena menurut saya bukan mencari siapa yang salah, tetapi bagaimana solusinya nanti ke depan mereka," kata Hendro yang juga merupakan atlet asal Jawa Barat saat ditemui setelah upacara penjemputan atlet SEA Games di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu malam.
Atlet yang telah meraih lima medali emas di SEA Games itu menyatakan kendala utama untuk merebut penghargaan tertinggi di ajang pesta olahraga Asia Tenggara kali ini adalah suhu panas yang sangat tinggi, terutama bagi atlet nomor jarak jauh seperti dirinya.
"Saya start di 39 (derajat celcius) pukul 4.20. Tapi feels likenya itu kayak panas sekitar ditambah kelembaban, itu jadi 46 (derajat celcius). Itu sangat menggigit sekali. Dan itu mungkin tidak dipersiapkan oleh negara-negara lain, jadi kemarin keberuntungan saya juga lah," ucap atlet 32 tahun itu.
"Target saya di bawah satu jam 30 (menit). Nah ini kan kemarin jalan satu jam 40 (menit) kan. Karena kemarin saya mempertimbangkan bahwa saya mau medali atau saya mau catatan waktu. Kalau saya mau catatan waktu, saya belum tentu finis," tutur Hendro Yap yang pernah mengenyam pendidikan di Pusat Pelatihan Olahraga dan Latihan Mahasiswa (PPLM) di Bandung tahun 2005-2008.
Diketahui, PPLM dibiayai penuh oleh Pemprov Jawa Barat.