Pemerintah Kota Bandung menutupi tumpukan sampah yang menggunung di tempat pembuangan sampah sementara (TPS) Pasar Ciwastra yang sudah melebihi kapasitasnya.
Pelaksana Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan bahwa penutupan itu untuk memastikan dan menyiapkan sarana prasarana untuk pengendalian sampah di Pasar Ciwastra.
"Kita tutup pakai seng supaya nanti orang datang ke pasar itu tidak langsung lihat gunungan sampah. Secara bertahap dalam waktu tiga hari, bisa kita bersihkan," ucap Ema di Bandung, Senin.
Menurut Ema, Perumda Pasar harus turut menyelesaikan masalah sampah TPS Pasar Ciwastra agar tidak menggunung dan Jadi Beban Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
"Perumda Pasar harus punya tanggung jawab. Ini akan kita bicarakan," kata Ema.
Di luar itu, Ema juga mendorong aparat kewilayahan untuk terus mengedukasi warga soal sampah. Sehingga warga bisa mengurangi produksi sampah dan bisa menahan untuk tidak membuang sampah ke TPS.
"Masyarakat masih menganggap sampah itu adalah barang-barang sisa yang memang harus jauh dan tidak ada pemikiran untuk dimanfaatkan. Ini pekerjaan besar, mengedukasi masyarakat itu tidak mudah," ujar Ema.
Pelaksana Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan bahwa penutupan itu untuk memastikan dan menyiapkan sarana prasarana untuk pengendalian sampah di Pasar Ciwastra.
"Kita tutup pakai seng supaya nanti orang datang ke pasar itu tidak langsung lihat gunungan sampah. Secara bertahap dalam waktu tiga hari, bisa kita bersihkan," ucap Ema di Bandung, Senin.
Menurut Ema, Perumda Pasar harus turut menyelesaikan masalah sampah TPS Pasar Ciwastra agar tidak menggunung dan Jadi Beban Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
"Perumda Pasar harus punya tanggung jawab. Ini akan kita bicarakan," kata Ema.
Di luar itu, Ema juga mendorong aparat kewilayahan untuk terus mengedukasi warga soal sampah. Sehingga warga bisa mengurangi produksi sampah dan bisa menahan untuk tidak membuang sampah ke TPS.
"Masyarakat masih menganggap sampah itu adalah barang-barang sisa yang memang harus jauh dan tidak ada pemikiran untuk dimanfaatkan. Ini pekerjaan besar, mengedukasi masyarakat itu tidak mudah," ujar Ema.