Garut, Jabar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat telah menyiapkan surat permohonan meminta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mengkaji daerah bencana tanah longsor di Kecamatan Samarang sebagai dasar menentukan kebijakan perlu atau tidaknya direlokasi rumah warga di wilayah itu.
"Kita akan komunikasikan dengan mengirim surat ke PVMBG untuk mengetahui kondisi di daerah yang terdampak longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Ahad.
Ia menyatakan bencana tanah longsor melanda permukiman warga di Desa Cisarua dan Parakan, Kecamatan Samarang, Garut, Sabtu (6/5) yang disebabkan hujan deras mengguyur wilayah itu.
Longsoran tanah menyebabkan lima rumah warga rusak dan puluhan rumah warga lainnya terancam bahaya bencana longsor karena lokasinya berada di bawah sekitar tebing.
Menurut dia bangunan rumah warga yang berada di bawah tebing itu memiliki potensi bahaya bencana tanah longsor.
"Siapa yang rekomendasikan rumah di bawah tebing, seharusnya jangan, bahaya," katanya.
Ia menyampaikan bencana longsor itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya merusak bangunan rumah, masjid, dan madrasah.
Pemkab Garut minta PVMBG kaji daerah longsor sebagai penentuan relokasi
Minggu, 7 Mei 2023 19:00 WIB
![Pemkab Garut minta PVMBG kaji daerah longsor sebagai penentuan relokasi](https://cdn.antaranews.com/cache/800x533/2023/05/07/IMG_20230507_180246.jpg)
Anggota DPRD Kabupaten Garut Yudha Puja Turnawan (kiri) berbincang dengan warga yang rumahnya terdampak bencana tanah longsor di Desa Cisarua, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (6/5/2023). (FOTO ANTARA/HO-DPRD Garut)