MUI akui sempat terima surat sebelum insiden penembakan terjadi
Selasa, 2 Mei 2023 17:13 WIB
Ia juga mengatakan, belum ada kepastian apakah peristiwa penembakan ini juga terkait dengan agenda rapat rutin yang sedang dilaksanakan oleh MUI.
"Kami tidak bisa berspekulasi, kami serahkan sepenuhnya kepada aparat umum untuk mengusut tuntas kasus ini," tuturnya.
Sementara itu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh memastikan aktivitas di Kantor Pusat MUI, Jakarta, tetap berjalan normal setelah insiden penembakan pada Selasa pagi.
"Masih, kita bertugas menjalankan aktivitas seperti biasa," ujar Asrorun Niam di Jakarta, Selasa.
Asrorun menjelaskan insiden penembakan terjadi saat MUI menggelar rapat rutin pimpinan. Saat itu, MUI tengah membahas soal isu-isu keagamaan yang terjadi belakangan ini.
Jelang rapat berakhir, ada anggota sekretariat yang melakukan interupsi dan melaporkan kejadian. Seluruh pimpinan MUI kemudian melihat potongan foto dan video insiden yang terjadi di pintu masuk gedung.
"Di akhir rapat jam 12 itu ada interupsi, ada yang menginformasikan kasus ini dan kita secara bersama menyaksikan potongan foto dan video yang menjelaskan kasus di bawah setelah itu kita bahas pendek," kata dia.
Asrorun mengapresiasi langkah cepat kepolisian untuk mengamankan kondisi. Ia pun mendorong agar kasus tersebut diusut hingga tuntas agar tidak ada spekulasi di masyarakat.
"Penanganan ini setelah dilakukan secara profesional melahirkan ketenangan publik, tidak menyebabkan kekhawatiran-kekhawatiran di luar hukum. Saya kira itu menjadi kunci di dalam penanganan masalah ini," katanya.
Sementara itu, Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Masduki Baidlowi mengatakan keamanan di Gedung MUI Pusat tidak diperketat usai insiden penembakan, Selasa.
"Tidaklah, biasa saja keamanan di MUI selama ini, standar saja. Prosedur standar saja karena memang tidak ada apa-apa sebenarnya itu, biasa saja," kata Masduki Baidlowi.
Sementara itu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh memastikan aktivitas di Kantor Pusat MUI, Jakarta, tetap berjalan normal setelah insiden penembakan pada Selasa pagi.
"Masih, kita bertugas menjalankan aktivitas seperti biasa," ujar Asrorun Niam di Jakarta, Selasa.
Asrorun menjelaskan insiden penembakan terjadi saat MUI menggelar rapat rutin pimpinan. Saat itu, MUI tengah membahas soal isu-isu keagamaan yang terjadi belakangan ini.
Jelang rapat berakhir, ada anggota sekretariat yang melakukan interupsi dan melaporkan kejadian. Seluruh pimpinan MUI kemudian melihat potongan foto dan video insiden yang terjadi di pintu masuk gedung.
"Di akhir rapat jam 12 itu ada interupsi, ada yang menginformasikan kasus ini dan kita secara bersama menyaksikan potongan foto dan video yang menjelaskan kasus di bawah setelah itu kita bahas pendek," kata dia.
Asrorun mengapresiasi langkah cepat kepolisian untuk mengamankan kondisi. Ia pun mendorong agar kasus tersebut diusut hingga tuntas agar tidak ada spekulasi di masyarakat.
"Penanganan ini setelah dilakukan secara profesional melahirkan ketenangan publik, tidak menyebabkan kekhawatiran-kekhawatiran di luar hukum. Saya kira itu menjadi kunci di dalam penanganan masalah ini," katanya.
Sementara itu, Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Masduki Baidlowi mengatakan keamanan di Gedung MUI Pusat tidak diperketat usai insiden penembakan, Selasa.
"Tidaklah, biasa saja keamanan di MUI selama ini, standar saja. Prosedur standar saja karena memang tidak ada apa-apa sebenarnya itu, biasa saja," kata Masduki Baidlowi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: MUI sempat terima surat sebelum insiden penembakan terjadi