Antarajawabarat, 1/7 – Koalisi Pendidikan Kota Bandung (KPKB) melakukan aksi unjuk rasa mewakili masyarakat miskin di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung, Senin.
Dalam aksi tersebut, mereka menuntut pemerintah untuk menambah kuota pendidikan bagi siswa miskin.
"Kami ingin menuntut kebijakan dari Komisi D DPRD Kota Bandung agar ada penambahan kuota siswa miskin di kota Bandung. Jangan hanya 5 persen, kita menuntut sekurang-kurangnya ditambah lagi 10 persen," kata Koordinator Lapangan, Iwan Hermawan.
Iwan mengatakan dari 300 kuota yang dianggarkan pemerintah untuk siswa miskin, rata-rata sekolah hanya menerima 1 persen siswa miskin.
"Masih banyak siswa miskin yang tidak diterima. SMA Negeri 5 Bandung misalnya dari kuota 300 siswa miskin hanya menerima empat siswa, SMA Negeri 4 hanya menerima enam siswa, SMA Negeri 1 Bandung hanya menerima 10 siswa," kata Iwan.
"Tetapi anak-anak dari keluarha mampu melalui jalur prestasi itu banyak yang diterima," katanya menambahkan.
Iwan mengatakan, dana yang disediakan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah untuk SMA-SMA di Kota Bandung yakni sekitar Rp 1,5 Milyar.
Dedi Gusdiar dari KPKB menyatakan akibat hal tersebut, banyak siswa yang mengundurkan diri ketika mengetahui hanya sebesar lima persen kuota yang disediakan sekolah untuk siswa miskin.
"Siswa yang diterima itu hanya dibawah 15. Bisa dibayangkan dari 148 siswa yang mendaftar, hanya dengan kalimat bahwa kuota itu hanya lima persen, mereka itu sudah pada mundur," katanya.
Menyikapi hal tersebut perwakilan Komisi D DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan mengatakan akan mengecek ke lapangan serta akan menunggu data terkait permasalahan tersebut.
"Kami mohon untuk mendapatkan data-datanya yang konkrit, ada data Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)," katanya.
Nurul Ulfa
KPKB DESAK KUOTA SISWA MISKIN DITAMBAH
Senin, 1 Juli 2013 19:42 WIB