Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam keterangannya diterima di Jakarta pada Kamis mengatakan, kegiatan yang digelar 31 Maret hingga 2 April di Bandung ini merupakan salah satu upaya konkret untuk mendorong sineas lokal agar mampu bersaing di industri dan menghasilkan nilai ekonomi.
“Ini merupakan salah satu program yang dinilai tepat manfaat, tepat sasaran, dan tepat waktu. Harapannya agar bisa meningkatkan kemampuan para pembuat film sekaligus memberikan akses supaya bisa masuk industri perfilman nasional dan semakin baik,” kata Sandiaga.
Lokakarya dengan tema “Menuju Industri Perfilman” ini diikuti oleh total 20 peserta yang berpartisipasi di Festival Film Bulanan lokus 2 (Banten dan Jawa Barat). Para peserta merupakan perwakilan dari berbagai komunitas film asal Kuningan, Sukabumi, Depok, Tangerang, Cirebon, Cilegon, Pandeglang, dan Kabupaten/Kota Bandung.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Musik, Film dan Animasi Kemenparekraf, Mohammad Amin berharap kegiatan Festival Film Bulanan ini dapat memberikan efek berantai yang positif, menyehatkan.
“Harapan selanjutnya, dapat menebalkan rasa percaya diri sineas daerah untuk memproduksi film secara berkelanjutan, berkolaborasi, berjejaring, bersaing, dan mengukir prestasi pada level yang lebih tinggi,” kata dia.
Selama 3 hari, peserta dibimbing oleh para pelaku industri perfilman seperti Abdul Manaf (produser), Rahabi Mandra (sutradara/penulis skenario), Kusen Dony Hermansyah (editor), dan Ezra Tampubolon (pengarah artistik).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenparekraf hidupkan ekosistem perfilman lewat Sinema Keliling