Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat memprioritaskan program rehabilitasi gedung-gedung sekolah demi meningkatkan mutu pendidikan melalui kelayakan fasilitas yang diyakini menambah aman dan nyaman bagi siswa.
Perbaikan gedung sekolah ini dipilih sebagai program prioritas lantaran masih banyak bangunan sekolah yang dinilai tidak layak bahkan berpotensi membahayakan warga sekolah baik para siswa maupun pengajar.
"Jadi rencana mulai tahun depan rehab sekolah atau ruang kelas jadi prioritas. Sehingga bukan lagi pembangunan unit sekolah baru karena memang kebutuhan sekolah baru sudah tercukupi," kata Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi Benny Sugiarto Prawiro di Cikarang, Rabu.
Dia mengatakan dalam setahun, terdapat penambahan ruang kelas baru, unit sekolah baru, dan rehab. Namun, untuk menekan tingginya jumlah ruang kelas yang rusak, maka rehab akan diutamakan.
Dirinya mengaku kewenangan pelaksanaan pekerjaan perbaikan untuk kategori rusak ringan sudah dialihkan pada UPTD sehingga tahun depan rehab ruang diprioritaskan untuk kondisi sekolah dengan kondisi rusak berat.
"Alokasi itu sudah masuk pada APBD 2023, totalnya Rp193,105 miliar. Itu untuk perbaikan sekolah yang rusak berat dan sedang. Lalu, ada juga pembangunan unit sekolah baru di beberapa titik, baik di tingkat SMP maupun SD," katanya.
Mayoritas anggaran itu dialokasikan untuk perbaikan 118 ruang kelas yang rusak di tingkat sekolah dasar sebesar Rp73,3 miliar. Selanjutnya, perbaikan di tingkat sekolah menengah pertama sebesar Rp37,8 miliar untuk 85 ruang kelas yang rusak.
Pihaknya memastikan bakal melakukan percepatan dalam rehab tersebut. Ditargetkan, pembangunan sekolah ini akan dimulai pada triwulan pertama tahun ini.