Garut (ANTARA) - Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan harga eceran tertinggi (HET) gas subsidi 3 kg yang sebelumnya diputuskan naik Rp19.500 pada awal Maret 2023 ditunda menjadi harga semula Rp16.500 per tabung, karena akan dilakukan evaluasi dan pembenahan dalam pendistribusian gas.
"Kami sepakati bahwa kami ada penundaan kenaikan HET gas, kembali ke Rp16.500 di pangkalan," kata Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Jumat.
Ia menuturkan sebelumnya sudah ada Surat Keputusan Bupati Garut tentang HET gas yang diberlakukan penyesuaian harga dari Rp16.500 menjadi Rp19.500 per tabung gas subsidi.
Namun adanya persoalan di lapangan, kata dia, maka keputusan HET Rp19.500 itu ditunda dulu, kembali ke HET sebelumnya Rp16.500 per tabung.
"SK Bupati mulai dari hari ini bahwa kenaikan HET gas Rp19.500 ditunda," katanya pula.
Ia menyampaikan penundaan itu untuk melakukan langkah pembenahan terhadap pendistribusian gas termasuk pangkalan di Garut.
Sesuai aturan, kata dia, harga gas subsidi sesuai HET hanya diberlakukan di pangkalan, sedangkan di pengecer harganya bisa lebih dari itu tergantung kebijakan pengecer."Masyarakat belinya ke pengecer, bukan pangkalan, pengecer bisa Rp30 (ribu), ada Rp24 ribu, harusnya masyarakat beli ke pangkalan," katanya pula.
Dia menyampaikan pemerintah daerah berupaya untuk meningkatkan pengawasan dan menindak tegas apabila ada pangkalan yang menjual gas lebih dari HET.
"Kalau ada yang beli dari itu (HET), kita proses hukum," kata dia lagi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bupati Garut sebut HET gas subsidi kembali menjadi Rp16.500