Pengamatan hilal awal Ramadhan 1444 Hijriah dilaksanakan di kompleks kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Rabu petang.
"Hasil dari pengamatan ini akan dilaporkan kepada Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai bahan isbat awal Ramadhan 1444 H," kata Kepala Observatorium Al Biruni Unisba Encep Abdul Rojak.
Ia menjelaskan bahwa lokasi pemantauan hilal di kampus Unisba berada di ketinggian 750 meter di atas permukaan laut.
Pengamatan hilal awal Ramadhan, menurut dia, dilakukan di atap gedung Fakultas Kedokteran menggunakan teropong selama 36 menit semenjak matahari terbenam pukul 18.04 WIB.
"Tinggi hilal ini dihitung dari ufuk secara vertikal sampai dengan posisi bulannya. Nilai ketinggian saat ini sudah memenuhi batas minimal hilal atau bulan mungkin terlihat, karena pada saat ini batas minimalnya berada pada ketinggian plus tiga, sehingga mungkin hilal dapat dilihat," ia menjelaskan.
Ia mengatakan bahwa warga bisa mengamati hilal awal Ramadhan menggunakan teropong atau memantau siaran televisi mengenai pengamatan hilal.
"Setiap orang yang hadir memiliki kesempatan yang sama untuk melihat hilal," kata dia.
"Hasil dari pengamatan ini akan dilaporkan kepada Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai bahan isbat awal Ramadhan 1444 H," kata Kepala Observatorium Al Biruni Unisba Encep Abdul Rojak.
Ia menjelaskan bahwa lokasi pemantauan hilal di kampus Unisba berada di ketinggian 750 meter di atas permukaan laut.
Pengamatan hilal awal Ramadhan, menurut dia, dilakukan di atap gedung Fakultas Kedokteran menggunakan teropong selama 36 menit semenjak matahari terbenam pukul 18.04 WIB.
"Tinggi hilal ini dihitung dari ufuk secara vertikal sampai dengan posisi bulannya. Nilai ketinggian saat ini sudah memenuhi batas minimal hilal atau bulan mungkin terlihat, karena pada saat ini batas minimalnya berada pada ketinggian plus tiga, sehingga mungkin hilal dapat dilihat," ia menjelaskan.
Ia mengatakan bahwa warga bisa mengamati hilal awal Ramadhan menggunakan teropong atau memantau siaran televisi mengenai pengamatan hilal.
"Setiap orang yang hadir memiliki kesempatan yang sama untuk melihat hilal," kata dia.