Bandung (ANTARA) -
Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mempersilakan kepada seluruh umat Muslim untuk mempergunakan Masjid Raya Al Jabbar di Kota Bandung, untuk kemaslahatan umat, bangsa dan negara.
"Toh, agama juga seperti itu. Sepanjang tidak membawa kemudharatan dan tidak bertentangan dengan dasar negara dan tidak membuat perpecahan, sah-sah saja, tidak masalah. Tetapi sekalipun mengaku sebagai ormas Islam, umat Islam kalau ceramah hanya untuk memecah belah Ummat, saya tidak rela," kata Wagub Uu Ruzhanu Ulum ketika dimintai tanggapannya tentang penolakan ceramah Ustadz Khalid Basalamah di Masjid Raya Al Jabbar di Kota Bandung, Senin.
Baca juga: Masjid Raya Al Jabbar akan dibuka kembali pada 1 Ramadhan 1444 H
Sebelumnya Ustadz Khalid Basalamah rencananya mengisi ceramah di Masjid Raya Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung, pada acara Gazwah Weekend Festival pada Sabtu (18/3).
Namun kegiatan ini diprotes oleh anggota GP Ansor, Afif Fuad Saidi melalui akun Twitter @AfifFuadS, Sabtu (11/3).
Afif menuturkan Ustaz Khalid Basalamah dianggap salafi yang bisa memunculkan keresahan masyarakat.
Dirinya juga menyampaikan langsung kepada Ridwan Kamil melalui cuitan.
"Pak @ridwankamil Saya kecewa kpd Bapak, sumpah. Ini masjid pemprov, dan ngasi panggung ke Khalid Baasalamah, karep e smean gimana?" cuitnya.
Anggota GP Ansor Banser Afif Fuad Saidi ramai diperbincangkan warganet, Ahad (12/3/2013).
Wagub Uu Ruzhanul Ulum menegaskan bahwa Masjid Raya Al Jabbar memang terbuka untuk semua umat Islam.
Dia menyatakan Masjid Raya Al Jabbar memang masjid milik seluruh umat Islam, namun Masjid Raya Al Jabbar masih ditutup untuk umum sampai awal Ramadhan.
"Saya sebagai Wakil Ketua DKM memiliki kewenangan. Kita tutup Masjid Raya Al Jabbar sampai Bulan Puasa, bukan menutup dari beliau yang ingin ceramah, tapi memang ada pembenahan. Kalau sudah selesai, pasti dibuka," kata dia.
Baca juga: Pemprov Jabar siapkan lahan khusus untuk PKL Masjid Al Jabbar
Ia menegaskan silakan masjid ini dipergunakan sepanjang untuk kemaslahatan umat, kemaslahatan bangsa dan negara.
Hal ini memiliki arti bahwa untuk membangun kesadaran dan ketakwaan, rasa nasionalisme, sampai kebangsaan.
Ia mengatakan masjid ini bukan masjid dhiror, yakni masjid yang hanya dibuat untuk memecah belah umat.
"Jadi kalau orang yang ceramah yang ujung-ujungnya menjadikan polemik, saya harap tidak boleh dipakai oleh siapapun. Sepanjang ceramah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, sah digunakan," kata dia.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wagub: Silakan pergunakan Masjid Al Jabbar untuk kemaslahatan umat