Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat (Jabar) menyebutkan lima wilayah akan menjadi tulang punggung investasi di provinsi itu yakni Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta.
Kelima daerah tersebut disiapkan Pemprov Jabar sebagai salah satu strategi pun disiapkan untuk merealisasikan target realisasi investasi, baik dari Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanam Modal Asing (PMA), sebesar Rp188,01 triliun pada 2023.
Baca juga: Target realisasi investasi Jabar Rp188 triliun pada 2023, sebut gubernur
Baca juga: Target realisasi investasi Jabar Rp188 triliun pada 2023, sebut gubernur
"Lima wilayah ini diharapkan mampu mencapai target, sehingga target Jabar bisa terealisasi, tanpa mengesampingkan wilayah lain," kata
Kepala DPMPTSP Jawa Barat, Nining Yuliastini ketika dihubungi di Bandung, Rabu.
Kepala DPMPTSP Jawa Barat, Nining Yuliastini ketika dihubungi di Bandung, Rabu.
Nining menuturkan target investasi terbesar untuk Jawa Barat pada tahun ini adalah Kabupaten Bekasi dengan investasi sekitar Rp50 triliun dan Karawang sekitar Rp40 triliun.
DPMPTSP Jabar sendiri akan meningkatkan penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan penerbitan NIB untuk mempermudah munculnya usaha di masyarakat.
Adapun pada 2022, telah diterbitkan 448 ribu lebih NIB di Jabar dan lima wilayah terbanyak yang menerbitkan NIB adalah Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung.dan Kabupaten Garut.
Nining melaporkan ada lima negara yang paling banyak berinvestasi di Jabar yakni Tiongkok, Singapura, Jepang, Korea Selatan dan Belanda.
Pemerintah Provinsi Jabar juga akan mencari investor dari negara lain pada tahun 2023 ini.
"Program Investasi Juara kami siapkan tahun ini, yakni dengan memberikan kemudahan perizinan, meningkatkan komunikasi dengan semua yang terlibat dalam investasi dan mengomunikasikan hambatan dan masalah yang muncul agar investasi lebih nyaman di Jabar," kata Nining.