Jurus lain yang dilakukan yakni program Gerakan Olah Sampah Organik (GOSO). Program itu ada korelasinya juga dengan maggot yang nanti melibatkan banyak masyarakat untuk bersama-sama mengatasi masalah sampah.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya Feri Arif Maulana mengatakan budi daya maggot cukup efektif untuk mengurangi volume sampah yang diangkut ke TPA Ciangir.
Maggot itu memakan sampah organik, selanjutnya maggot menjadi pakan ternak yang memiliki nilai jual di pasaran.
"Maggot itu memakan sampah organik, sampah organiknya memang tertentu, misalnya sayuran sisa, nasi. Sisa makanan dari restoran itu bagus, dan itu cukup menjanjikan pemasarannya untuk pakan ternak, untuk ikan," kata Feri.
Satgas Tasik Resik
Jurus lain yakni membentuk Satuan Tugas (Satgas) Tasik Resik, yang dicanangkan sejak Januari 2023 dengan tujuan mengembalikan lingkungan Kota Tasikmalaya bersih dari tumpukan sampah.
Pemkot Tasikmalaya mengoptimalkan Satgas Tasik Resik yang melibatkan berbagai unsur instansi, di antaranya TNI, Polri, komunitas, maupun masyarakat untuk membersihkan jalan dari sampah untuk menciptakan kota yang indah, bersih, dan nyaman bagi masyarakat.
Satgas Tasik Resik itu bergerak setiap hari Jumat. Penjabat Wali Kota Tasikmalaya maupun unsur pimpinan daerah lain juga ikut turun langsung ke lapangan, menyusuri, mencari, mengumpulkan, dan mengangkut sampah.
Tim Satgas Tasik Resik bergerak menuju tempat-tempat yang dilaporkan atau disinyalir menjadi tempat pembuangan sampah ilegal. Seluruh sampah yang menumpuk di suatu tempat itu dibersihkan lalu diangkut.