Berharap Adipura
Jauh sebelum program yang dicanangkan oleh Cheka Virgowansyah, Pemkot Tasikmalaya sudah menjalankan sejumlah kiat untuk mengatasi permasalahan sampah di daerahnya.
Program yang dicanangkan yaitu Gedong Resik,artinya Gerakan Donasi Sampah dan Jelantah Ngarah Resik Kota Tasik. Program itu difokuskan penanganan sampah di setiap perkantoran, perumahan, sekolah, dan tempat lainnya.
Seluruh pengelola perkantoran maupun sekolah-sekolah itu diwajibkan memilah dan mengumpulkan sampah organik maupun bukan organik, misalkan, sampah yang sering diproduksi di perkantoran maupun sekolah yaitu botol plastik yang memiliki nilai manfaat untuk didaur ulang.
Sampah yang bersumber dari sekolah dan perkantoran itu bisa diserahkan ke bank sampah atau tim Gedong Resik. Hasil dari pengelolaan itu nanti bisa bermanfaat buat pengelolaan sampah di masyarakat.
Di balik beragam cara yang dilakukan Pemkot Tasikmalaya, Feri mengakui ingin mengembalikan Kota Tasikmalaya sebagai kota yang bersih, indah, dan nyaman, serta bisa mendapatkan penilaian baik dalam menjaga kebersihan sampah yang akhirnya bisa meraih penghargaan Adipura.
Upaya Pemkot Tasikmalaya dalam mengatasi masalah sampah mendapat respons dari berbagai pihak, termasuk tanggapan dari aktivis lingkungan di kota itu yang mengingatkan bahwa segala program terkait sampah agar tidak bersifat seremonial, melainkan ada aksi nyata dan bermanfaat.
Presiden Republik Aer Harniwan Obech menilai program Pemkot Tasikmalaya merupakan ikhtiar mengatasi permasalahan sampah yang saat ini kondisinya masih masih memprihatinkan.
Program Pemkot Tasikmalaya, misalnya, kerja sama dengan pengusaha maggot, menurut pegiat lingkungan itu, tidak bisa hanya sesaat, tetapi harus berkelanjutan karena sampah akan terus menjadi persoalan bagi masyarakat maupun pemerintah.