Alasan kedua, lanjut dia, karena sejarah panjang Partai Golkar yang menunjukkan sebagai institusi yang sangat terhormat.
"Sehingga besar kecilnya, maju mundurnya memang dari individu-individu nya. Maka juga (kalau) individu-individu ini berkualitas maka yang diuntungkan adalah Indonesia karena partai politik mengambil keputusan-keputusan yang menyangkut hajat hidup kita," tuturnya.
Alasan ketiga, lanjut dia, lantaran hubungan komunikasi baik yang terjalin antara dirinya dengan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto yang dinilainya hubungan politik yang tidak melulu matematis melainkan bisa pula humanis.
"Kami sering berdiskusi urusan ekonomi, dalam kapasitas beliau di kabinet, juga hal-hal personal, ya. Waktu saya kena musibah, beliau hadir lebih dari sekali, menyampaikan simpati. Bagi saya, itu kemanusiawian, kehumanisan Pak Airlangga. Itu sangat saya apresiasi," ujarnya.
Berdasarkan sejarahnya, ia pun menilai Partai Golkar sebagai partai yang selalu fokus dan konsisten melakukan pembangunan sampai dengan hari ini.
"Membangun kekaryaan, progresif. Nah, itulah saya banget kira-kira. Saya orangnya enggak bisa diam. Saya ingin nya membangun, membereskan yang semrawut, meluruskan yang bengkok, ikhtiar-ikhtiar dan saya melihat sejarahnya membuktikan hal itu," tambahnya.
Atas dasar itu, mantan Wali Kota Bandung itu mengatakan dengan sudah mendapat restu pula dari keluarganya untuk bergabung sebagai kader Partai Golkar.
"Jadi saya per hari ini, sudah berjaket kuning, sudah ber-KTA (kartu tanda anggota)," ucapnya.
Ia lantas berkelar sembari menunjukkan KTA Partai Golkar yang dipegangnya, "Ini bisa diskon 50 persen di minimarket terdekat".
Ia juga menegaskan fatsun terhadap keputusan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang telah memutuskan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung partai nya
"Terkait Pak Airlangga sebagai capres itu akan saya narasikan," kata Ridwan Kamil.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Airlangga: Ridwan Kamil penuhi kriteria dibutuhkan Partai Golkar