"Sesar yang belum terpetakan harus menjadi kewaspadaan semua pihak karena ditakutkan akan terjadi aktivitas kegempaan yang merusak. Pemerintah daerah harus melihat aspek histori atau sejarah kegempaan di wilayahnya," katanya.
Karena, ketika gempa besar pernah terjadi di satu wilayah akan kembali terjadi beberapa puluh tahun setelahnya seperti di Cugenang pernah terjadi gempa besar tahun 1879 dan 1897 yang sesarnya tidak teridentifikasi, demikian Daryono.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG : Tujuh sesar aktif teridentiifikasi mengelilingi Cianjur