Selain menyediakan hunian, pemerintah menyiapkan bantuan bagi warga yang direlokasi dari daerah yang rawan mengalami gempa.
Pemerintah menyiapkan program pendampingan serta bantuan Rp350 ribu sampai Rp500 ribu per bulan yang disalurkan tiga bulan sekali selama satu tahun bagi warga usia non-produktif.
"Untuk (warga) usia produktif akan diberikan pelatihan dan pembinaan agar mereka menjadi pelaku UMKM sesuai dengan program Pemkab Cianjur menciptakan puluhan ribu pelaku usaha baru," kata Herman.
Menurut dia, pemerintah juga akan memfasilitasi warga yang hendak membangun usaha di daerah relokasi.
"Mereka yang bisa bertani akan disediakan lahan di lokasi yang tidak jauh dari perumahan tempat mereka tinggal nantinya, sehingga saat menempati rumah relokasi mereka tetap bisa mencari nafkah di bidang yang sesuai dengan keahliannya," kata Herman.
Baca juga: Bupati Cianjur bantah selewengkan bantuan logistik bencana
Pemerintah Kabupaten Cianjur mencatat gempa dengan magnitudo 5,6 yang melanda wilayahnya pada 21 November 2022 menyebabkan 635 orang meninggal dunia serta mengakibatkan 26.586 rumah rusak ringan, 16.058 rumah rusak sedang, dan 13.633 rumah rusak berat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendorong Pemerintah Kabupaten Cianjur segera merelokasi permukiman warga yang dibangun di sepanjang zona patahan atau sesar Cugenang.
Menurut BMKG, Sesar Cugenang yang membentang sepanjang kurang lebih sembilan kilometer melintasi sedikitnya sembilan desa, yakni Desa Ciherang, Ciputri, Cibeureum, Nyalindung, Mangunkerta, Sarampad, Cibulakan, dan Benjot di Kecamatan Cugenang serta Desa Nagrak di Kecamatan Cianjur.
BMKG menyatakan bahwa area di sepanjang patahan Cugenang harus dikosongkan supaya korban jiwa dan kerusakan bisa diminimalkan saat gempa bumi kembali terjadi di area tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres Ma'ruf Amin tinjau rumah tahan gempa di Cianjur
Wapres Ma'ruf tinjau rumah tahan gempa di Cianjur
Rabu, 4 Januari 2023 15:21 WIB