Bandung (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Desember 2022, di Jawa Barat terjadi inflasi tahunan/year on year (yoy) sebesar 6,04 persen (juga di atas inflasi nasional 5,51 persen) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,11.
Inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Bandung sebesar 7,45 persen dengan IHK sebesar 115,43 dan terendah terjadi di Kota Cirebon sebesar 4,86 persen dengan IHK sebesar 110,32.
Kepala BPS Provinsi Jawa Barat, Marsudijono, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, menuturkan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,80 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,65 persen.
Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 5,90 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,64 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,39 persen.
Lalu lompok transportasi sebesar 12,59 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,51 persen; kelompok pendidikan sebesar 4,07 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,17 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,80 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks atau deflasi, yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,27 persen.
Tingkat inflasi month to month (mtm) Desember 2022 sebesar 0,74 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) Desember 2022 sebesar 6,04 persen.
Inflasi tahun 2022 Jawa Barat 6,04 persen, tertinggi Kota Bandung
Selasa, 3 Januari 2023 17:01 WIB