Jakarta (ANTARA) - Pangeran Harry berpendapat "tidak ada keinginan untuk berdamai" dalam keretakan istana di mana dia ada bocoran yang menggambarkan dia dan istrinya Meghan sebagai pihak yang jahat, menurut kutipan wawancara yang dirilis Senin (2/1).
Harry (38) mengatakan tetap ingin kembali akur dengan ayahnya, Raja Charles III, dan kakaknya William, calon penerus tahta Inggris, berdasarkan cuplikan dari wawancara televisi yang akan tayang Minggu, beberapa hari sebelum memoar pangeran itu diterbitkan.
Harry dan Meghan mengungkapkan pengalaman mereka di keluarga kerajaan Inggris dalam serial dokumenter Netflix bulan lalu yang mengisahkan alasan di balik kepergian mereka ke Amerika Utara pada 2020.
"Caranya tak harus seperti ini, membocorkan dan menciptakan berita," kata Harry, merujuk kepada berita-berita tentang keretakan hubungan di istana.
"Saya ingin keluarga, bukan institusi," imbuh Harry, seperti disiarkan AFP, Senin (2/1) waktu setempat.
"Rasanya kami dibuat lebih baik dianggap jadi penjahat karena mereka tidak menunjukkan keinginan untuk berbaikan," kata Harry tanpa menunjuk secara spesifik siapa "mereka".
"Saya ingin kembali akur dengan ayah. Saya ingin kembali akur dengan kakak," kata Harry.
Jelang penerbitan bukunya pada 10 Januari, Harry diwawancara oleh televisi Inggris dan CBS di Amerika Serikat, yang akan tayang pada Minggu.