Cianjur, Jabar (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) menyatakan banyak mendapat permintaan dari warga korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, untuk dibangunkan hunian darurat di atas lahan rumah mereka yang ambruk, di mana tercatat hingga Sabtu (31/12/2022) 300 permintaan sudah masuk ke bagian posko terpadu.
Koordinator Lapangan PMI Cianjur, Fajar Aciana di Cianjur Sabtu, mengatakan hingga saat ini, PMI sudah mendirikan 200 hunian darurat di sejumlah desa di tiga kecamatan seperti Pacet, Cugenang dan Cianjur, dari target awal 150 unit.
"Memasuki akhir tahun 2022, permintaan hunian darurat terus bertambah, termasuk donasi dari PMI kabupaten/kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur, meminta dana yang masuk disalurkan untuk pembuatan hunian darurat," katanya.
Fajar menjelaskan, untuk pelayanan pembangunan hunian darurat, 25 orang relawan dibantu warga sekitar dapat membangun 10 sampai 15 hunian darurat sementara dengan bahan kayu dan dinding serta atap terpal berukuran 6X4 meter persegi yang dapat dihuni satu keluarga.
Pelayanan pembuatan hunian darurat untuk warga korban gempa Cianjur, akan diberikan hingga tiga bulan ke depan dengan target sebanyak 1.000 hunian yang pembangunnya akan diserahkan pada warga sesuai dengan keinginan mereka dan didampingi relawan dengan keahlian pertukangan.
"Untuk tahun depan (2023), PMI bersama federasi tetap akan memberikan pelayanan pembangunan hunian sementara, namun sifatnya warga yang membuat kelompok dan membangun sendiri hunian sesuai keinginan mereka, sedangkan dananya akan masuk melalui rekening kelompok," katanya.
Selama tiga bulan ke depan enam pelayanan lainnya seperti posko kesehatan dan mobil klinik masih tetap berjalan, pendistribusian air bersih, pipanisasi dan logistik, pemulihan trauma dan bantuan langsung tunai terus berjalan, demikian Fajar Aciana.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PMI: Banyak permintaan bangun hunian darurat dari korban gempa Cianjur