Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo telah menunjuk Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono sebagai calon tunggal Panglima TNI untuk menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang memasuki masa pensiun pada Desember 2022.
Surat Presiden (Surpres) Calon Panglima TNI itu telah diserahkan oleh Mensesneg Pratikno kepada Ketua DPR RI Puan Maharani pada 28 November 2022.
"Bahwa nama yang diusulkan Presiden untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa adalah Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Laut," kata Puan Maharani di Gedung DPR, Jakarta, awal pekan ini.
Setelah menerima nama itu, DPR segera melakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test kepada calon Panglima TNI tersebut. Rencananya, uji kelayakan itu akan dilakukan pada pekan depan setelah mendapatkan penugasan dari Badan Musyawarah (Bamus) DPR kepada Komisi I DPR.
Yudo yang lahir di Madiun, Jawa Timur, pada tahun 1965 tersebut, merupakan anak seorang petani. Usai lulus dari Akademi Angkatan Laut (AAL) ke-33 pada 1988, karier militernya terus melejit.
Pada awal karier militernya, Yudo mengikuti sederet pendidikan militer sejak tahun 1900-an. Seperti Kursus Koordinasi Bantuan Tembakan (Korbantem) (1989), Kursus Perencanaan Operasi Amphibi (1990), Kursus Pariksa (1992), Pendidikan Spesialisasi Perwira (Dikspespa)/Kom Angkatan 6 (1992-1993), Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa) ll/Koum Angkatan 11 (1997-1998), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) A-40 (2003), Sesko TNI A-38 (2011), dan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Rl PPRA A-52 (2014).
Yudo juga pernah duduk bangku kuliah sebagai mahasiswa S-1 Ekonomi Manajemen pada 2014, dilanjutkan S-2 Manajemen.