"Selain itu antardaerah diharapkan dapat saling bersinergi ataupun bertukar pengalaman guna percepatan pengembangan energi terbarukan di daerah," kata Taufan.
Sementara itu, Direktur Utama MUJ Begin Troys menyampaikan MUJ selaku BUMD Induk (holding) Jawa Barat yang bergerak di bidang ESDM melakukan langkah optimalisasi potensi energi yang ada dalam rangka pemenuhan kebutuhan energi nasional khususnya di Jawa Barat.
Untuk mendukung kebijakan pemerintah melalui Rencana Umum Energi Daerah (RUED), MUJ menjalankan bisnis berbasis energi bersih. Mulai dari pengelolaan PLTMH di Cirompang Kabupaten Garut, penggunaan Electric Vehicle (EV) serta pengisian listrik secara mandiri dengan hadirnya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Layanan listrik berbasis EBT dengan pemasangan PV rooftop juga sudah diterapkan sebagai operasional kantor MUJ.
"Transisi energi melalui bisnisnya akan terus diperluas MUJ atas arahan Pak Ridwan Kamil selaku Gubernur Jabar," kata Begin.
Sementara itu Ketua Umum ADPMET Ridwan Kamil mengatakan sebanyak 88 anggota ADPMET yang tersebar di 21 provinsi, 61 kabupaten dan enam kota daerah penghasil migas dalam Rakernas ADPMET 2022 menyepakati peta jalan transisi energi dan komitmen Net Zero Emission 2060.
Ridwan Kamil menambahkan disrupsi global warming dan potensi krisis energi harus direspons cepat dan kompak oleh daerah-daerah penghasil migas yang bernaung di ADPMET.
Dia optimistis, peta jalan yang telah disusun ADPMET akan mendukung Indonesia secara keseluruhan menjadi lebih progresif dan cepat dalam transisi energi dan net zero emission pada 2060.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jabar jadi daerah paling agresif dalam pemanfaatan PI 10 persen