Bandung (ANTARA) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendorong dilakukannya aktivitas wisata di sekitar tempat tinggal terlebih dahulu sebelum ke tempat yang jauh, guna menggerakkan perekonomian lokal serta juga alternatif wisata yang terjangkau.
Hal itu, kata Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenpar Martini Mohamad "Diah" Paham, saat ditemui di Politeknik Pariwisata (Poltekpar) NHI Bandung, Jawa Barat, Selasa (20/5), karena masih banyaknya tantangan kepariwisataan, dengan adanya semacam perlombaan untuk pemberian servis terbaik dengan harga yang terjangkau.
"Seperti desa wisata itu kan sangat terjangkau. Dan kita mendorong orang untuk berwisata di sekitarnya dulu sebelum pergi ke tempat yang jauh. Karenanya para pelaku usaha juga mari kita bangun wisata di sekitar dulu," kata Diah.
Kementerian, ujar Diah, sangat mendorong para pelaku usaha untuk bisa memberikan diversifikasi produk menurut pasarnya, dengan ada destinasi bagi "luxury market" yang tentunya harus menjaga kualitas dengan harga premium, kemudian ada destinasi yang sangat bagus dengan harga terjangkau, seperti desa wisata yang bisa ditemukan di tiap daerah di Indonesia untuk pasar ekonomis.
Di desa wisata, kata dia, banyak hal-hal yang bisa ditawarkan dengan harga yang sangat terjangkau, tapi masih bisa berfungsi sebagai penunjang wisata.
"Dan yang penting adalah kegiatan wisata itu bisa menjaring atau bisa menumbuhkan perekonomian lokal. Karena pariwisata itu terbukti sebagai penggerak ekonomi yang efek gandanya paling mudah dengan modal yang tidak terlalu besar karena potensinya sudah ada," ujarnya lagi.
Namun demikian, Diah mengakui masih ada tantangan yang harus jadi fokus perbaikan, salah satunya konektivitas atau aksesibilitas untuk menjangkau berbagai destinasi wisata yang bisa dipromosikan.