Jakarta (ANTARA) -
Pakar pangan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Hanifah Nuryani Lioe menjelaskan bahwa monosodium glutamat (MSG) aman digunakan asalkan dikonsumsi sesuai takaran.
Ia menjelaskan, MSG memiliki acuan nilai ADI (acceptable daily intake) untuk asupan harian sebagai “not specified” atau “tidak dinyatakan”.
"Hal itu berarti MSG adalah bahan yang aman, meskipun MSG juga mengandung natrium yang dapat memicu darah tinggi atau hipertensi apabila dikonsumsi dalam jumlah tinggi," kata dia dalam siaran resmi pada Jumat.
Apabila MSG dijual dalam bentuk kristal dengan kemurnian 99 persen seperti umumnya terdapat di Indonesia, kata dia, maka kadar natriumnya sekitar 13,5 persen dari berat MSG.
Jumlah MSG sebesar 15 gram (sekitar satu sendok makan) per hari apabila dikonsumsi maka telah memiliki natrium 2 gram, yaitu 100 persen anjuran asupan maksimum untuk natrium per hari menurut Permenkes No. 30 Tahun 2013 agar terhindar dari hipertensi.
Penggunaan MSG sebesar itu harus dihindari, sebab natrium terdapat secara alami dalam bahan pangan, dan apabila ditambahkan garam dapur dalam pangan yang dikonsumsi, maka asupan natrium berlebihan dan berisiko hipertensi.
Ia menambahkan, dalam sebuah studi di daerah Jakarta dan Bogor, asupan MSG rata-rata sekitar 2,0 – 2,1 gram per orang per hari. Dalam asupan MSG rata-rata ini terkandung makna asupan natrium sebesar 14 persen dari anjuran dalam Permenkes di atas.