Garut (ANTARA) - Wakil Bupati Garut Helmi Budiman bersama kepolisian mendatangi sejumlah apotek di perkotaan Kabupaten Garut, Jawa Barat untuk mengecek peredaran obat jenis sirop dan memastikan tidak dijual bebas ke masyarakat.
"Kita cek kepada teman-teman di profesi, semua mengikuti bahwa obat sirop tidak dijual terlebih dahulu, jadi obat sirop disimpan dulu, tidak dijual," kata Helmi saat mengecek sejumlah toko obat dan apotek di perkotaan Garut, Sabtu.
Helmi melakukan pengecekan bersama Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono dengan mendatangi apotek kemudian menanyakan keberadaan obat sirop, dan imbauan agar tidak dijual kepada masyarakat sesuai instruksi dari Kementerian Kesehatan RI.
Baca juga: Seribuan santri di Garut turun ke jalan bersih-bersih perkotaan
Helmi menyampaikan instruksi itu dikhususkan pada obat sirop yang memiliki kandungan Dietilen Glikol yang diduga dapat membahayakan tubuh khususnya bagi anak-anak.
"Surat edaran sudah kami sampaikan dari Dinas Kesehatan, sebagaimana juga kita pertegas surat edaran dari Kementerian Kesehatan dan sudah disebarkan kepada seluruh lembaga-lembaga kesehatan, apotek, klinik, dan lain sebagainya," kata pria lulusan kedokteran itu.
Helmi mengatakan larangan Kementerian Kesehatan untuk tidak memperjualbelikan obat sirop itu karena masih dalam proses penelitian terhadap seluruh obat sirop yang beredar.
Sementara ini, kata dia, masyarakat bisa menggunakan obat puyer yang dinilai aman untuk mengobati anak-anak yang sakit.
Wakil Bupati Garut cek peredaran obat sirop, pastikan tidak dijual bebas
Sabtu, 22 Oktober 2022 20:19 WIB