Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat menerapkan aplikasi digital bernama Elektronik Pencatatan Stunting (e-Penting) guna mempermudah pendataan dalam rangka mempercepat penurunan angka stunting di daerah itu.
Kepala Bidang Persandian dan Aplikasi Diskominfo Kota Bandung Ayi Mamat Rochmat mengatakan aplikasi tersebut memiliki banyak manfaat, di antaranya data lebih akurat dan mampu diintegrasikan dengan aplikasi lainnya.
"Aplikasi ini data lebih akurat untuk perencana hingga pelaksanaan, jadi akan tepat sasaran. Kami terus kembangkan aplikasi ini," katanya di Bandung, Kamis.
Dia mengatakan aplikasi itu juga bakal terintegrasi dengan dinas-dinas terkait, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, hingga Dinas Sosial.
Selain itu, menurutnya, aplikasi tersebut mampu melacak kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Data balita masuk kepesertaan JKN atau tidak. Nanti diintegrasikan, sehingga masuk BPJS atau tidak," kata dia.
Aplikasi tersebut, katanya, memudahkan tim ahli atau tim pakar memberikan rekomendasi dalam melakukan pendampingan.
"Tim pakar juga bisa memasukkan input masalahnya apa, rekomendasinya bagaimana," katanya.
Ketua TP PKK Kota Bandung Yunimar Mulyana mengatakan prevalensi stunting di daerah itu 26,4 persen berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021.
Ia mengatakan hasil pengukuran balita stunting yang di laporkan melalui aplikasi e-PPBGM sebesar 7,59 persen, sehingga ada selisih yang cukup besar yakni 18,81 persen.
"Manajemen data stunting masih menjadi salah satu isu dalam percepatan penurunan stunting di Kota Bandung, di antaranya data stunting berdasarkan dari berbagai sumber, baik lintas perangkat daerah maupun sumber lainnya," kata dia.
Kota Bandung terapkan aplikasi e-Penting percepat turunkan angka stunting
Kamis, 20 Oktober 2022 22:10 WIB