ANTARAJAWABARAT.com,13/12 - Peringatan Deklarasi Djuanda ke-55 yang menjadi momentum sejarah penetapan batas laut Indonesia dilakukan di Kampus Institut Teknologi Bandung yang ditandai diskusi terbuka di Kampus Center ITB, Kamis.
"Hari ini, Kamis (13/12) merupakan momentum bersejarah bagi Indonesia, dimana ditetapkannya Deklarasi Djuanda pada 55 tahun lalu yang menjadi batas laut dan negara Indonesia," kata Dekan Fakultas Teknologi dan Ilmu Kebumian (F-ITB) Prof Dr Eddy Subroto.
Hadir pada kesempatan itu Dekan Universitas Paramadina Anis Baswedan, sejarawan Anhar Gonggong, Sarwono Kusumaatmadja, Lakda TNI Hari Wibowo (AL) serta diikuti oleh seratusan peserta diskusi dari pengamat kelautan, Wanadri, ITB serta lainnya.
Diskusi yang digelar pada tanggal lahirnya Deklarasi Djuanda itu mengusung tema 'Potensi Wilayah dan Budaya Bahari bagi Kesejahteraan Negeri".
Diskusi tersebut mengupas kekayaan alam dan budaya di wilayah bahari Nusantara untuk menuju kesejahteraan masyarakat Indonesia.
"Deklarasi Djuanda merupakan momentum strategis Bangsa Indonesia yang menjadi bagian dari sektor ekonomi, sosial, budaya, politik indonesia dari masa ke masa," katanya.
Sementara itu Koordinator Staf Ahli KSAL Laksda Hari Wibowo menyebutkan, Deklarasi Djuanda membuat Indonesia menjadi negara kepulauan terbesar di Indonesia dan deklarasi itu menjadi kebanggaan bangsa.
"Laut bukan sebagai pemisah, namun justru jadi media pemersatu, perhubungan, sumber daya alam dan media pertahanan negara," kata Hari Wibowo.
Pada kesempatan itu juga mendiskusikan potensi kelautan Indonesia baik sektor perikanan, mineral, perhubungan maupun potensi untuk mendukung pengayaan energi alternatif.***2***
Syarif A
