Cirebon (ANTARA) - Hilir mudik kendaraan di perlintasan kereta api sebidang Desa Suci, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terlihat ramai terutama pada jam berangkat dan pulang kerja.
Perlintasan sebidang tanpa palang pintu itu tergolong rawan, apalagi sebelum memasuki lintasan rel kereta api, kontur jalannya menikung dan menanjak sehingga jarak pandang pengendara terhalang bila ada kereta akan melintas.
Meskipun cukup rawan, perlintasan tersebut tidak dijaga oleh petugas resmi berseragam. Hanya ada beberapa warga yang sukarela ikut mengatur lalu lintas kendaraan.
Andi, warga Desa Suci, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, rela meluangkan waktunya untuk menjaga perlintasan sebidang tersebut, agar tidak terjadi kecelakaan di lokasi ini.
Bersama dua temannya, Andi sigap mengatur pengendara dari dua arah ketika akan ada kereta lewat. Aba-aba Andi dan dua temannya dipatuhi pengemudi mobil dan pengendara sepeda motor yang akan melintas.
Karena sudah lama bertugas di perlintasan tersebut, penjaga perlintasan tak berseragam tersebut sangat hapal jadwal kereta melintasi area rawan ini. Pengetahuan mereka bermanfaat untuk mencegah hilangnya nyawa ketika pengemudi menyeberangi lintasan kereta.
Tidak jarang pengendara memberikan imbalan ala kadarnya namun ada yang hanya melambaikan tangan sebagai isyarat ucapan terima kasih. Apa pun respons dari pelintas, ketiga penjaga partikelir ini tidak mempermasalahkan.
Spektrum - Menjaga nyawa di perlintasan kereta
Oleh Khaerul Izan Senin, 26 September 2022 14:27 WIB