Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melakukan berbagai upaya agar pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) bisa memanfaatkan digitalisasi dalam memasarkan produknya, salah satunya dengan melakukan kerja sama atau menggandeng lokapasar (marketplace).
"Salah satunya ini ya lewat acara ini (bekerja sama dengan marketplace GudangAda). Jadi kita mengupayakan pendampingan lewat UMKM Juara dan beberapa marketplace seperti pada acara hari ini," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji, di Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Ditemui seusai acara penandatangan nota kesepakatan dengan salah satu marketplace terkait penguatan ekosistem ekonomi digital, Kusmana mengatakan Pemprov Jabar terus mendorong 79 persen pelaku UMKM untuk memanfaatkan digitalisasi dalam memasarkan produk usahanya.
Dia menuturkan saat ini dari 4,6 juta pelaku UMKM dan baru 21 persen yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi saat ini.
Ia mengatakan, rendahnya pelaku UMKM go digital karena memang kebiasaan pelaku usaha yang memanfaatkan teknologi informasi itu sekedar database awal saja.
"Sebagai data saja, sepertinya dia menjadi bisa menjadi informasi. Nah ini jadi gaptek tapi kan sekarang mah sudah tidak mungkin lagi gaptek. Orang belanja ibu-ibu kan sudah memanfaatkan teknologi, malas keluar cukup dengan beberapa marketplace," katanya.
Melalui Program UMKM Juara, kata dia, pelaku usaha diberikan pendampingan dari para ahli dan materi yang diberikan tidak hanya tentang pemasaran tapi penguatan sumber dayanya untuk on boarding.