Bandung (ANTARA) -
Sebanyak 80 ribu petugas dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat (Jabar) dikerahkan terkait dimulainya pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi 2022 (pengumpulan data seluruh penduduk yang terdiri atas profil, kondisi sosial, ekonomi, dan tingkat kesejahteraan).
"Di Jabar akan ada sekitar 80.000-an petugas karena penduduk Jabar terbanyak di Indonesia," kata Kepala BPS Provinsi Jawa Barat Marsudijono di Bandung, Selasa.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyambut baik dimulainya pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi 2022 oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Jabar.
Marsudijono menuturkan, Regsosek ditujukan untuk mendukung Satu Data Indonesia yang digunakan untuk berbagai kepentingan.
Sebagai contoh untuk bantuan sosial, yang berfungsi sebagai bagian perlindungan sosial tentunya harus tersalurkan tepat sasaran.
Sedangkan saat ini data masih bersifat sektoral di mana setiap kementerian/lembaga memiliki basis data untuk menyalurkan program bantuan sosialnya.