Limbah tulang itu oleh eksportir di Bekasi diolah terlebih dahulu yang nantinya dijual ke Jepang untuk kebutuhan penyaringan air biopori dan pupuk tanaman organik.
"Tulang itu dikeringkan, kemudian diolah menjadi penyaringan air untuk biopori, kalau bentuknya tepung itu jadi pupuk," katanya.
Ia menyampaikan selama ini eksportir tersebut mengumpulkan tulang dari berbagai daerah di Indonesia, lalu dikumpulkan di Bekasi sebelum diolah dan diekspor.
Baca juga: Pemkab Garut sosialisasikan peluang kerja formal ke luar negeri
Ia berharap masyarakat Garut dibantu oleh pemerintah daerah bisa memanfaatkan peluang ekspor tulang itu, terlebih daerah Garut banyak pedagang bakso yang tulangnya dibuang, padahal itu bisa diolah dan dijual.
"Kalau mau kumpulkan tulang, kemudian dijemur, sudah kering kirim ke Bekasi, eksportir," katanya.
Ia menambahkan Balai Besar Karantina Tanjung Priok Kementan RI bersama Komisi IV DPR RI menggelar bimbingan teknis kepada petani di Kabupaten Garut dalam merealisasikan program akselerasi ekspor atau Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Kegiatan kali ini, kata dia, dukungan dari anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono dari Fraksi PDIP yang memberikan bimbingan teknis untuk mendorong masyarakat Garut agar bisa mengambil peluang ekspor berbagai komoditas.
"Kami ingin orang Garut sendiri yang bisa ekspor ke luar," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementan sebut peluang ekspor tulang ke Jepang terbuka besar
Peluang ekspor tulang ke Jepang terbuka besar, sebut Kementan
Sabtu, 17 September 2022 19:54 WIB