Garut (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Karantina Tanjung Priok menyampaikan peluang untuk ekspor olahan tulang sapi dan kerbau ke Jepang cukup terbuka besar terbukti eksportir tetap di Indonesia saat ini masih kewalahan memenuhi permintaan ekspor tersebut.
"Cacahan tulang sapi atau kerbau, itu banyak sekali permintaan dari Jepang, dan itu belum terpenuhi," kata Koordinator Informasi dan Sarana Teknis Karantina Hewan pada Balai Besar Karantina Tanjung Priok Kementerian Pertanian RI, Ai Srimulyati usai memaparkan "Penguatan Akselerasi Ekspor Dalam Mendukung Gratiek" di Hotel Augusta, Garut, Jawa Barat, Sabtu.
Ia menuturkan pintu ekspor berbagai produk hewani maupun tumbuhan cukup terbuka untuk ke berbagai negara, dan pemerintah siap memfasilitasinya.
Baca juga: Kementan edukasi petani di Garut
Salah satu ekspor yang memiliki peluang cukup besar, salah satunya tulang sapi dan kerbau yang selama ini dianggap limbah ternyata memiliki nilai ekonomi untuk eskpor ke Jepang.
"Tulang sapi, kerbau yang selama ini dianggap limbah, ada di tempat sampah, ternyata bisa naik kelas, ada nilai jual tinggi," kata Ai.
Ia mengungkapkan peluang besar ekspor tulang tersebut diketahui dari eskportir olahan tulang yang ada di Bekasi, jumlah permintaannya tinggi, bahkan berapa pun banyaknya akan dibeli.