Forum orang tua apresiasi langkah rektorat terkait konflik SBM ITB
Selasa, 6 September 2022 17:12 WIB
Sebelum penerapan kurikulum ini pihaknya menerima masukan dari seluruh pemangku kepentingan baik dari mahasiswa, internal, alumni dan benchmarking ke beberapa universitas.
"Pertemuan ini diharapkan ada masukan dari para orang tua terhadap pelaksanaan kurikulum ke depannya. Dan yang disampaikan pada pertemuan kali ini adalah program yang akan dilaksanakan selama tahun 2022," ujar Tjandra.
Sementara itu, orang tua dari mahasiswa yang juga hadir, kata Ali, menerangkan mengapa orang tua harus melakukan somasi kala itu dengan harapan semoga semuanya menjadi baik dan pertemuan ini sudah panjang perjalanannya sejak dari awal.
Membandingkan kualitas mutu itu tidak bisa apple to apple dan perlu adanya FGD antar angkatan, apa yang disampaikan terkait kurikulum dan programnya.
Baca juga: SBM ITB dan Ransverse berkolaborasi di Metaverse
Baca juga: SBM ITB dan Ransverse berkolaborasi di Metaverse
"Seharusnya mahasiswa memperoleh hal yang sama untuk setiap angkatan. Bila ada kebijakan rektor untuk unifikasi, maka orang tua juga perlu ada unifikasi terkait biaya dan lainnya," katanya.
Kekecewaan orang tua, ujar Ali, juga diungkapkan orang tua mahasiswa lainnya, yakni Liston yang menuturkan bahwa ia memasukkan anak kedua di Universitas Indonesia (UI) dikarenakan kecewa dengan ITB.
"Saya awalnya tidak ingin mempromosikan ITB lagi, bangga dengan SBM sempat sempat drop, semoga dengan pertemuan ini SBM ITB bisa kembali seperti semula," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Forum orang tua apresiasi rektorat terkait konflik SBM ITB