Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta seluruh warga Indonesia untuk bersiap-siap dan mewaspadai terjadinya mutasi virus yang diprediksi bakal terjadi pada sekitar tiga bulan awal tahun 2023.
“Pasti akan ada varian baru, pasti akan timbul varian baru. Karena adanya kasus konfirmasi setinggi ini, membuat Indonesia harus siap-siap,” kata Budi dalam Konferensi Pers Evaluasi PPKM yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Budi menyebutkan alasan Indonesia harus kembali bersiap karena kasus konfirmasi positif harian di Eropa atau Amerika sudah mencapai 100 ribu kasus per harinya. Sedangkan Jepang telah tembus sebanyak 200 ribu kasus per hari. Alasan lain dari peningkatan kewaspadaan adalah terjadinya mutasi virus dan lahirnya sub varian baru.
Budi menjelaskan terjadinya kenaikan kasus positif akibat dari hadirnya sub varian baru seperti BA.4 dan BA.5 di tengah-tengah masyarakat.
Ia pun menambahkan meski Indonesia belum menghadapi gelombang baru COVID-19 karena proteksi dari antibodi masyarakat yang sudah meningkat menjadi 98,5 persen atau 2.000 unit per mili liter, tidak menutup kemungkinan kasus positif akan meledak sewaktu-waktu karena mutasi virus yang akan terus terjadi.
“Boleh dibilang pada saat gelombang BA.4, BA.5 masuk, kita tidak terganggu sama sekali. Kasusnya sekarang ujiannya adalah sekitar enam bulan lagi,” kata Budi.