Faktor lain adalah tingginya angka realisasi investasi di Kabupaten Bekasi dari tahun ke tahun. Wilayah ini bahkan menjadi langganan peraih penghargaan sebagai kabupaten/kota dengan capaian penanaman modal tertinggi di Indonesia dari Kementerian Investasi, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Pada triwulan pertama 2022 tercatat investasi yang masuk sudah mencapai Rp16,5 miliar, menyumbang 41,9 persen total investasi Provinsi Jawa Barat di periode yang sama serta naik Rp3,05 triliun dari capaian periode yang sama tahun lalu yakni Rp13,45 triliun.
Realisasi investasi itu dihasilkan dari total 2.073 proyek terdiri atas 1.200 proyek penanaman modal asing serta 873 proyek penanaman modal dalam negeri hingga mampu menyerap sedikitnya 7.746 orang tenaga kerja.
Masih primadona
Ini membuktikan bahwa Kabupaten Bekasi masih tetap menjadi primadona bagi investor baik penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing. Namun lagi-lagi capaian ini belum mampu menekan angka pengangguran bagi warga Kabupaten Bekasi meski idealnya banyak proyek banyak lowongan kerja.
Di sisi lain faktor-faktor tersebut menjadi pendorong antusiasme tinggi pendatang dari luar daerah dengan berbondong-bondong datang ke Kabupaten Bekasi untuk meniti karir hingga mengadu nasib. Yang jadi persoalan berikutnya adalah bagaimana nasib warga lokal di tengah persaingan mencari kerja.
Berdasarkan data yang dirilis BPS Provinsi Jawa Barat belum lama ini menyebutkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Bekasi hingga akhir tahun 2021 mencapai 10,09 persen dari total angkatan kerja sebanyak 1.953.408 jiwa.
Sebanyak 197.098 jiwa warga Kabupaten Bekasi masih tercatat berstatus pengangguran meski demikian dinas ketenagakerjaan setempat mengklaim angka pengangguran itu tidak seluruhnya warga lokal melainkan juga pendatang yang tinggal dan menetap di daerah itu.
Spektrum - Penganggur di "jantung" kawasan industri Bekasi
Oleh Pradita Kurniawan Syah Minggu, 14 Agustus 2022 17:54 WIB