Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi juga menyatakan tingkat pengangguran berhasil diturunkan sebesar 1,45 persen dari tahun sebelumnya yakni 11,54 persen sepanjang tahun 2020 persen meski didominasi faktor beroperasinya kembali perusahaan usai ditutup sementara akibat pandemi COVID-19.
Pemerintah Kabupaten Bekasi sendiri sebenarnya sudah sejak lama melakukan sejumlah upaya untuk menekan angka pengangguran di wilayahnya hanya saja belum mampu merealisasikannya secara optimal namun belakangan usaha itu mulai membuahkan hasil yang signifikan.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menyatakan persoalan pengangguran harus segera dituntaskan melalui sejumlah rencana aksi terukur berdasarkan jangka waktu yang telah ditetapkan agar berjalan efektif serta efisien.
Pemkab Bekasi kini mulai menindaklanjuti rencana aksi yang sebelumnya telah dituangkan dalam rencana kerja pemerintah daerah melalui program kolaborasi antara Dinas Ketenagakerjaan dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bekasi.
Tekan pengangguran
Program menekan angka pengangguran itu direalisasikan melalui pelatihan wirausaha mandiri, pelatihan kompetensi, kajian pasar kerja dan UMKM, kerja sama penempatan pencari kerja, Hubungan Industrial Pancasila (HIP), hingga sekolah prakerja.
Bupati menilai program itu efektif mengatasi indeks permasalahan pengangguran. Dengan angka-angka yang telah ditargetkan sesuai penyusunan dan penetapan jangka waktu, ia pun optimistis mampu mencapai penyerapan tenaga kerja lokal ke dunia industri secara optimal.
Program yang sudah mulai berjalan ini fokus kepada pelatihan dan penekanan "hard skill" oleh Balai Latihan Kerja (BLK) maupun "soft skill" di sekolah jenjang SMK melalui dua jalur yakni pemagangan serta perjanjian kerja waktu tertentu.
Spektrum - Penganggur di "jantung" kawasan industri Bekasi
Oleh Pradita Kurniawan Syah Minggu, 14 Agustus 2022 17:54 WIB