Cianjur (ANTARA) - Seratusan orang siswa di Desa Sukaluyu, Kecamatan Cikadu, Cianjur, Jawa Barat, terpaksa harus menyeberang sungai ketika pergi dan pulang sekolah karena jembatan gantung yang ada putus beberapa tahun lalu akibat derasnya arus dan belum diperbaiki.
Guru SDN Padawaras, Eyep, saat dihubungi Sabtu, mengatakan sejak putusnya jembatan gantung yang membentang sepanjang 100 meter di atas Sungai Ciujung, aktivitas warga sekitar terhambat mulai dari perekonomian hingga siswa yang hendak berangkat sekolah terpaksa menantang arus.
"Tidak jarang kalau hujan turun deras sejak pagi, ratusan siswa terpaksa tidak masuk sekolah karena arus sungai deras dapat mengancam keselamatan siswa. Kalau melihat pakaian mereka basah setiap hari sudah menjadi hal biasa," kata Eyep.
Baca juga: Bupati izinkan pergelaran Cianjur Fashion Week di pendopo
Sejak jembatan putus karena terseret arus sungai, warga melalui aparat desa dan kecamatan sudah melayangkan permohonan perbaikan dan pembangunan jembatan permanen agar aktivitas warga tidak terhambat dan perekonomian dapat meningkat.
Namun, sudah bertahun-tahun belum mendapat kepastian.
Sejak pembelajaran tatap muka kembali digelar seperti biasa, orang tua dan guru selalu was-was saat melepas dan menunggu siswa pulang dan pergi sekolah, sehingga setiap hari beberapa orang warga dibantu orang tua selalu mendampingi anaknya ketika hendak menyeberang sungai guna memastikan keselamatannya.
"Kami berharap jembatan dibangun permanen atau jembatan yang putus diperbaiki, kasihan siswa didik untuk sampai ke sekolah mereka harus menantang arus dan masuk kelas dengan pakaian basah setiap hari," katanya.