Pertunjukan tarian tradisional dan angklung yang membawakan lagu-lagu memukau para pengunjung festival, kata KBRI Manama dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Pertunjukan kesenian dan budaya Indonesia itu diselenggarakan oleh KBRI sebagai bagian dari rangkaian kegiatan BSF 2022 yang berlangsung pada 11–31 Juli.
Pada kesempatan itu, KBRI Manama bersama warga dan diaspora Indonesia di Bahrain berkolaborasi menampilkan 12 tarian dan lagu daerah dengan iringan angklung.
"Seni dan budaya merupakan salah satu instrumen yang paling efektif dalam meningkatkan people-to-people contact antar negara dan bangsa," kata Duta Besar RI untuk Bahrain Ardi Hermawan.
Dia mengatakan kegiatan festival seperti BSF merupakan kesempatan yang baik untuk memperkenalkan potensi budaya dan pariwisata Indonesia. Melalui pertunjukan tari dan musik tradisional Indonesia, masyarakat Bahrain diharapkan dapat semakin mengenal keindahan budaya dan potensi pariwisata Indonesia, kata dia.
Di antara tarian tradisional Indonesia yang ditampilkan dalam festival itu adalah Tari Pendet dari Bali, Tari Piring dari Sumatera Barat, dan Tari Kipas dari Sulawesi Selatan.
Lagu-lagu yang dimainkan dengan angklung tidak hanya lagu daerah Indonesia seperti "Manuk Dadali" dari Jawa Barat dan "Ayam Den Lapeh" dari Sumatera Barat, tetapi juga lagu-lagu Barat dan Timur Tengah yang populer, seperti "Sugar" (Maroon 5), "I Have a Dream" (ABBA), "Ya Tabtab" (Nancy Ajram), dan "Kun Anta" (Humood Alkhudher).
Pertunjukan itu ditutup dengan tari massal Poco-Poco yang diikuti para penonton yang hadir.
Bahrain Summer Festival merupakan ajang tahunan promosi budaya dan pariwisata yang diadakan pemerintah Kerajaan Bahrain setiap musim panas pada Juli atau Agustus.
Kegiatan itu pertama kali dilaksanakan pada 2008, dan pada tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-14. KBRI Manama menjadi salah satu perwakilan negara asing yang rutin berpartisipasi dalam festival itu sejak 2014.
Pertunjukan dari Indonesia menjadi salah satu agenda yang selalu dinanti dan mendapatkan respons positif dalam Bahrain Summer Festival, kata KBRI Manama.
Sebelumnya Tim Muhibah Angklung asal Jawa Barat bekerja sama dengan KJRI Chicago menggelar konser di Field Museum, Chicago, Amerika Serikat, dan berhasil memukau sekitar 400 pengunjung pada Rabu (13/7).
Konjen RI di Chicago Meri Binsar Simorangkir mengatakan bahwa sudah waktunya kebudayaan Indonesia unjuk gigi di Chicago.
“Masuknya penampilan angklung di salah satu museum terbaik di dunia, bahkan diberikan tempat kehormatan di Stanley Field Hall, tempat utama di Field Museum, menunjukkan bahwa budaya Indonesia berkualitas tinggi dan mampu memenangkan hati warga AS,” kata dia dalam keterangan tertulis KJRI Chicago, Kamis.
Meri mengatakan bahwa penampilan budaya melalui musik adalah salah satu cara yang paling efektif untuk menarik perhatian warga asing.
“Penampilan Tim Muhibah Angklung ini adalah salah satu contoh terbaik bagaimana musik bisa menjembatani dua negara yang sejatinya berlokasi sangat jauh satu sama lain,” tutur dia.
Tim Muhibah Angklung adalah grup pecinta kesenian Jawa Barat yang sudah memenangi beberapa penghargaan internasional dan telah melanglang buana ke Eropa, Australia, dan kali ini AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KBRI gelar pertunjukan angklung di festival Bahrain