"Yang merasa idealisme mereka paling benar. Tidak melihat kepada relativisme budaya bahwa benar atau salah itu tergantung dari kacamata kita masing-masing, bukan sesuatu hal yang mutlak. Daripada menghakimi, mendingan kita menghargai proses bagaimana mereka bisa mencapai pemahaman 'benar atau salah' tersebut," kata Acin.
Selain mencapai level baru dalam penulisan musik, rilisnya lagu ini juga menafsirkan misteri perihal album penuh kedua The Panturas yang digadang-gadang akan meluncur pada pertengahan 2021.
Akan menyusul juga dalam waktu dekat sebuah video musik yang bakal membuat keantikan lagu "Tafsir Mistik" terasa semakin hidup dalam pandangan visual.
"Kami akan merayakan keragaman budaya. Ibarat sebuah kapal yang tengah mengarungi archipelago Nusantara, musik yang tersaji nomadik jenisnya, dari Broadway sampai ke Semenanjung Arab. Fusion dari surf rock, punk, garage, waltz, Mandarin, Balkan, hingga ritmik Melayu," ujar Gogon.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: The Panturas akan gelar showcase bertajuk "Wahana Ombak Banyu Asmara"