Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menetapkan empat kabupaten di Jawa Barat sebagai proyek percontohan penerapan affordability project dalam rangka transformasi layanan kesehatan primer untuk penanggulangan penyakit diabetes.
"Affordability project menguatkan program manajemen diabetes berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) mulai dari deteksi dini untuk usia produktif dan lansia, sampai dengan penatalaksanaan diabetes," kata Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes RI Elvieda Sariwati melalui siaran pers yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Affordability project bertujuan untuk mentransformasi layanan kesehatan primer di daerah terpencil dan sangat terpencil agar dapat mencegah dan menangani diabetes secara komprehensif di wilayah pelosok.
Ia menargetkan terdapat 46 fasilitas kesehatan primer affordability project dibangun di empat kabupaten Provinsi Jawa Barat, yaitu Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Bandung Barat dengan angka prevalensi kasus per 2018 mencapai 1,74 persen atau sekitar 570.611 orang dari total populasi penduduk setempat.
Kegiatan itu resmi bergulir sejak Kamis (7/7) melalui kolaborasi Kemenkes RI dan Kedutaan Besar Denmark. Kerja sama bilateral itu melibatkan Novo Nordisk, sebagai perusahaan perawatan kesehatan global yang berkantor pusat di Denmark untuk mengelola program tersebut.
Elvieda mengatakan penanganan diabetes dengan gula darah terkendali juga termasuk dalam Rencana Strategis (Renstra) Kemenkes. Karenanya kegiatan itu diharapkan dapat membantu dalam pengendalian kasus diabetes di Indonesia.