Tiga mahasiswa ITB torehkan prestasi di L'Oral Brandstorm 2022
Minggu, 3 Juli 2022 17:40 WIB
Dia mengatakan karena L'Oréal Brandstormdimana ini innovation competition, bukan hanya lomba business case biasa sehingga inovasinya harus bisa disampaikan end-to-endnya dari sisi teknikalnya hingga sisi bisnisnya.
"Di sini background kita yang diverse melengkapi setiap partnya,” tambah Angela.
Namun, latar belakang mereka yang berbeda-beda juga menjadi salah satu kendala dalam perjalanan mereka.
Baca juga: Pertamina RD bukti keunggulan teknologi dalam negeri, kata pakar ITB
Baca juga: Pertamina RD bukti keunggulan teknologi dalam negeri, kata pakar ITB
“Kita beda jurusan, beda kesibukan, jadi susah untuk menyamakan jadwal. Untuk menghadapi kendala ini, kita saling berbagi schedule, jadi kalau misalnya aku lagi sibuk skripsian minggu ini, kita ganti jadwal. Atau kalau Yumna atau Salma sibuk praktikum, kita kerjanya malam,” ujar Angela.
Tantangan lain yang dihadapi Mon Soleil dalam mengembangkan HyperSync adalah kompleksitas dari produk tersebut.
“Banyak hal-hal yang kita tidak tahu atau cuma tahu permukaannya saja, jadi kita harus validasi sama expert. Dan itu jadi tantangan gimana kita harus cari siapa orang yang kira-kira capable untuk validasi ini, dan bagaimana caranya supaya kita bisa komunikasi sama mereka,” tutur Angela.