Sebutlah ada Malala Yousafzai, yang memperoleh penghargaan Nobel Perdamaian atas perjuangannya melawan penindasan anak-anak dan pemuda serta untuk mendapatkan hak pendidikan bagi mereka.
Tak terbatas pada Malala Yousafzai, terdapat tokoh perdamaian perempuan lain, yakni presiden perempuan pertama yang terpilih secara demokratis di Afrika, yaitu Presiden Liberia periode 2006-2018 Ellen Johnson Sirleaf.
Penghargaan Nobel Perdamaian yang ia peroleh itu merupakan hasil usahanya untuk mewujudkan perdamaian dan pemenuhan hak-hak perempuan tanpa menggunakan kekerasan.
Capaian-capaian tersebut merupakan bukti bahwa perempuan, di atas segala tantangan struktural dan stigma yang melekat, juga bisa mewujudkan perdamaian melalui aktivitas kemanusiaan tanpa melibatkan kekerasan.
Bagi Titi Anggraini, yang menjadi tantangan adalah kesempatan bagi perempuan untuk membuktikan kemampuan mereka; dan dalam hal ini, Ibu Negara tidak melepaskan kesempatan untuk hadir di Ukraina dan menjalankan misi kemanusiaannya.
Kehadirannya merupakan simbol bahwa seorang ibu tak akan pernah gentar untuk hadir dan menyalurkan kehangatan bagi anak-anaknya yang terjebak di dalam dinginnya rasa takut dan ketidakpastian.
Seorang ibu bersedia untuk menjadi tameng terdepan guna melindungi anak-anak mereka dari mara bahaya, sekaligus menjadi sosok pertama yang akan menyediakan pelukan hangat untuk menenangkan anak-anaknya dari rasa takut yang mencekam.
Kehadiran Iriana Jokowi jadi surat terbuka untuk perdamaian dunia
Sabtu, 2 Juli 2022 18:06 WIB